A. PENGERTIAN BELAJAR
Banyak definisi tentang belajar. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III (2001: 17) , kata belajar berasal dari kata dasar ajar yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang agar diketahui(diturut). Belajar berarti juga sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.
Tetapi yang harus ditekankan adalah belajar itu penting dan menjadi keharusan yang wajib dilakukan oleh manusia. Belajar bukan hanya sekedar penambahan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu.
Hilgard bertpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan melalui kegiatan atau proses latihan baik latihan yang dilakukan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Atau pendapat di atas bisa dipahami sebagai prilaku akibat dari pengalaman yang dialami seseorang melalui latihan.
Gage (1984) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman. Tafsiran yang lain menyebutkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya.
Sardiman (1992 :22) berpendapat bahwa belajar merupakan perubahan tingkahlaku atau keterampilan dengan serangkaian kegiatan; membaca, mengamati, mendengarkan dan lain sebagainya.
Hamalik(2010) berpendapat belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing). Jadi menerut pengertian tersebut belajar merupakan suatu proses bukan hanya sebuah hasil. Sehingga belajar bukan hanya dapat mengingat atau tahu saja, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami.
Dari pengertian di atas maka belajar penulis artikan sebagai proses perubahan prilaku atau tingkah laku melalui usaha sadar dengan melalui sesuatu yang dialami atau latihan-latihan. Di dalam prosesnya belajar tersebut akan melibatkan mental, fisik, kepribadian dan lingkungan dari individu yang bersangkutan yang melakukan belajar tersebut.
Ada beberapa teori-teori tentang belajar, antara lain :
1. BEHAVIORISME
Menurut teori behaviorisme ini, belajar pada hakikatnya adalah pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pancaindra dengan kecendrungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon (S-R) yang pada akhirnya belajar merupakan upaya untuk membentuk hubungan stimulus dan respon sebanyak-banyaknya. Menurut teori ini, stimulus adalah penyebab belajar yang merupakan agen-agen lingkungan yang bertindak terhadap suatu organisme yang menyebabkan organisme itu memberikan respon atau meningkatkan probabilita terjadinya respon tertentu sedangkan respon-respon yaitu akibat-akibat atau efek-efek yang merupakan reaksi-reaksi fisik suatu organisme terhadap stimulus eksternal dan stimulus internal.
2. KOGNITIFISME
Belajar adalah perubahan struktur kognitif, dimana setiap orang akan dapat memecahkan masalah jika ia bisa mengubah struktur kognitifnya.
Motivasi adalah faktor yang dapat mendorong setiap individu untuk betperilaku. Motivasi muncul karena adanya daya tarik tertentu, misalnya, nilai merupakan sesuatu yang dapat menjadi daya tarik seseorang (motivator). Akan tetapi, untuk mendapatkan nilai yang baik itu misalnya belajar dengan giat, melaksanakan setiap tugas, merupakan hal yang tidak menarik. Oleh sebab itu, sering untuk mengejar daya tarik itu seseorang melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan, seperti mencontek, menjiplak tugas, dan sebagainya. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan pengawasan yang memadai. Itulah sebabnya selain diperlukan faktor pendorong melalui hadiah, juga diperlukan hukuman terutama apabila terjadi gejala-gejala perilaku yang tidak sesuai. Disamping itu, motivasi juga bisa muncul karena pengalaman yang menyenangkan.
3. KONSTRUKTIVISME
Belajar adalah menyusun pengetahuan dari pengalaman kongkret, aktivitas kolaborasi, dan refleksi serta interprestasi. Sedangkan mengajar menata lingkungan agar anak didik termotivasi dalam menggali dan menghargai ketidakmenentuan.
Dari pengertian belajar dan ketiga teori belajar diatas, maka dapat dikatakan belajar apabila :
• Pada prosesnya terjadi perubahan prilaku baik karena stimulus respon ,akibat perubahan struktur kognitif ataupun karena pembentukan pengetahuan melalui latihan-latihan ataupun pengalaman.
• Pada prosesnya terjadi perubahan diri dalam usaha mendapatkan ilmu pengetahuan
• Pada prosesnya terjadi usaha memperoleh pengalaman hidup untuk perubahan hidup dan tingkah laku
B. MENGAPA MANUSIA HARUS BELAJAR
Manusia adalah mahluk yang sempurna yang dikaruniai akal. Manusia adalah mahluk hidup dan mahluk sosial. Manusia selalu berinteraksi dengan manusia lainnya. Manusia membutuhkan manusia yang lainnya.
John Dewey( Democracy and Education, (New York : Free Press, 1966), h.1-5) menyebut belajar sebagai salah satu kebutuhan hidup ( a necessity of life) salah satu fungsi social (a social fungction), sebagai bimbingan (as direction), sebagai sarana pertumbuhan ( as means of growth) yang mempersiapkan dan membukakanan serta membentuk disiplin hidup. Jadi manusia harus belajar karena kebutuhan untuk hidup.
Manusia adalah mahluk Tuhan. Di dalam pandangan Islam, belajar atau secara umumnya pendidikan merupakan kegiatan yang diwajibkan bagi setiap muslim, baik pria maupun wanita. Pendidikan juga berlangsung seumur hidup, tidak mengenal batas usia.
Kedudukan tersebut menempatkan pendidikan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Al Qur’an yang merupakan sumber ajaran pertama dalam Islam mengajarkan akan pentingnya belajar, hal ini terbukti dengan ayat pertama yang di terima Rasulallah SAW yang berbunyi iqra (bacalah). Secara tersirat bahwa Allah SWT memerintahkan manusia (Rasul) untuk belajar.
Hadits Nabi merupakan sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al Qur’an. Hadits Nabi, sebagaimana Al Qur’an menjadi pedoman hidup (way of life) bagi umat Islam .
Di dalam satu hadits Nabi bersabda :
“Tuntutlah oleh kalian akan ilmu pengetahuan, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah shodaqoh. Sesungguhnya ilmu itu akan menempatkan pemiliknya pada kedudukan tinggi lagi mulia. Ilmu adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat.” (HR. Ar Rabii’).
Hadits lainnya :
عن أبي سعيد الخدري قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : طلب العلم فريضة على كل مسلم
Artinya : Hadits dari Abi Sa'id al-Khudri, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Menuntut ilmu adalah kewajiban atas setiap muslim". Muhammad bin Salamah bin Ja'far Abu Ja'far Abu 'Abdillah, al-Fidha'I, Musnad asy-Syihab, juz I, (Berut, Muassah ar-Risalah, t.th), h. 137.
Hadits Nabi terdiri dari tiga bentuk, hadits yaitu perkataan Nabi yang dalam bentuk perkataan Nabi, hadits dalam bentuk perbuatan Nabi, dan hadits yang merupakan persetujuan Nabi terhadap sesuatu hal. Muhammad 'Ajjaj al-Khatib, Ushul al-Hadits Ulumuhu wa Musthalahuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1989), h. 17
Untuk menjadi manusia yang sempurna dengan mengoptimalkan anugrahnya yaitu akal, yang didalam prosesnya dianugrahkan pula perasaan yang mendorong munculnya rasa ingin tahu akan sesuatu itu.
Pada umumnya manusia memerlukan figur (uswah hasanah) yang dapat membimbingnya ke arah kebenaran. Untuk memenuhi keinginan tersebut, Allah mengutus Muhammad SAW menjadi tauladan bagi manusia. Firman Allah: " Di dalam diri Rasulullah itu kamu bisa menemukan teladan yang baik…" (QS. Al-Ahzab : 21)
Di dalam Al Qur’an manusia diturunkan oleh Allah S.W.T di muka bumi ini untuk dijadikan sebagai khalifah yang mengatur segala urusan di dalamnya. Untuk bisa menjalankan fungsinya tersebut, manusia membutuhkan ilmu, maka untuk mendapatkan ilmu haruslah melalui sebuah proses yaitu belajar.
Rosul pernah bersabda “barang siapa menginginkan dunia maka ia akan mendapatkannya dengan ilmu, barang siapa menginginkan akhirat maka ia akan mendapatkannya dengan ilmu, dan barang siapa menginginkan keduanya maka ia akan mendapatkannya dengan ilmu.”
Dari penggalan ayat dan hadits diatas bahwa jelaslah pentingnya menuntut ilmu (belajar) dalam pandangan Islam, bahkan Allah SWT menjamin akan mengangkat martabat atau peradaban dari manusia yang memiliki ilmu tentunya melalui proses belajar.
Allah SWT berfirman :
“Allah niscaya mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan mereka yang berilmu pengetahuan bertingkat derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa yang kamu lakukan.” (QS. Al-Mujadalah: 11)
Dari kajian diatas maka dapat disimpulkan kenapa Manusia harus belajar? Karena :
1. Kewajiban sebagai Mahluk Tuhan YME.
2. Kebutuhan untuk hidup (penyelesaian masalah-masalah kehidupan)
3. Meningkatkan martabat dan peradaban menuju yang lebih maju
Daftar Pustaka
Dahar Wilis Ratna, 1996, Teori-teori Belajar, Jakarta : Eralangga
Hamalik, Oemar,2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina, 2010, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Prenada Media Group.
Surya, Mohamad, 2004, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
M. Basyiruddin, 2002, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta :Ciputat Press,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar